Pengembangan Potensi Limbah Kulit Buah markisa Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Edible Film

Abstract

Buah markisa adalah buah yang digunakan sebagalbahan baku industri saribuah markisa. Di dalam industri sari buah markisa, hanya sari markisa yang dimanfaatkan selebihnya berupa kulit dan biji dibuang sebagai limbah industri. Pemanfaatan limbah kulit buah markisa yang diproses dengan sistem teknologi sehingga menghasilkan pektin sebagai bahan dasarpembuatan edible film. Target khusus yang ingin dicapai dalampenelitian ini antara lain adalah paket teknologi formulasi edible film berbasis pektin kulit buah Markisa dan tepung kedelai Edible film adalah lapisan tipis yang dibuat daribahan yang dapat dimakan dengan bahan dasar polimer dari tanamar seperti pektin, protein, dan lipid. Edible film dari pektin mempunyai kemampuan yang baik untuk menghambat perpindahan uap gas serta memiliki sifat-sifat mekanis yang mampu meningkatkan integritas struktural pada produk. Tetapi film pektin memiliki kelemahan, yaitu mudah sobek dan mudah mengalami hidrasi sehingga kurang baik digunakan sebagai penghambat perpindahan uap air. Olehnya itu, dilakukan modifikasi dengan penambahan tepung kedelai. Film kedelai mempunyai sifat fisik, ketahanan kimia, dan mekanik yang sama dengan plastik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi tepung kedelai terhadap sifat fisik dan mekanik edible film Perlakuan penelitian terdiri dari variasi konsentrasi tepung kedelai (0%, 0,5%, 1%, 1,5%, 2%, dan 2,5%) (bv). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua kali ulangan dan uji lanjutan yang digunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Analisa yang digunakan adalah ketebalan, laju transmisi uap air (WVTR), persentase pemanjangan (Elongasi), kekuatan renggang putus (Tensile strength), dan kelarutan edible film. Hasil analisa film dengan variasi konsentrasi tepung kedelai adalah : ketebalan berkisar 0,074 – 0,129 mm, laju transmisi uap air berkisar 0,271 – 0,149 gr.mm/m².jam, persentase pemanjangan berkisar antara 13,84-5,55%, kekuatan renggang putus berkisar 8,19 – 11,46 Mpa, Peningkatan konsentrasi tepung kedelai meningkatkan nilai ketebalan dan kekuatan renggang putus edible film, tetapi menurunkan nilai laju transmisi uap air, persentase dan pemanjangan film

Description

Citation

Collections

Endorsement

Review

Supplemented By

Referenced By